Minggu, 11 Oktober 2020

Struktur Teks Eksposisi

Teks eksposisi memliki struktur tersendiri yang terdiri atas pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan pernyataan ulang (reiteration). Dalam soal, pada umumnya, akan disajikan potongan paragraf dan peserta didik diminta untuk mengidentifikasikannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami konesep dari ketiga komponen struktur tersebut.

1. Pernyataan pendapat atau tesis

Bagian ini berada pada bagian awal teks yang berisi topik yang diangkat oleh penulis. Selain itu, opini dari penulis juga termasuk di dalamnya. Opini ini membuat pembaca untuk memosisikan  diri apakah pro ataupun kontra.

2. Argumentasi

Setelah topik diangkat melalui opini, bagian selanjutnya ialah bagaimana opini tersebut didukung dengan argumentasi berdasarkan data dan fakta yang kuat, serta sistematis. Semakin ilmiah data yang diberikan dan dengan penjelasan yang runtun, semakin baik kualitas dari tulisan. Karena itu, bagian ini pada umumnya lebih dari satu paragraf sebab selain data dan fakta, beberapa jenis teks eksposisi memberikan penyajian contoh beserta alasan.

3. Penegasan ulang

Bagian ini berada pada paragraf akhir sehingga disebut juga sebagai penutup atau kesimpulan. Tesis disebutkan, tetapi biasanya tidak secara langsung, yaitu dengan menggunakan kata rujukan, seperti “…Pada akhirnya, persoalan tersebut masih menjadi perdebatan…”. Kata tersebut merujuk apa yang diangkat pada bagian tesis.

 

Contoh Teks Eksposisi (Tentang Pendidikan)

Pentingnya Bahasa Inggris

Tesis: Waktu luang yang dihabiskan hanya untuk menonton televisi sama dengan menghabiskan waktu berharga yang lebih baik dapat dihabiskan dalam kegiatan yang bermanfaat dan sehat, seperti berolahraga atau membaca. Selain itu, hanya menonton televisi juga berarti menghabiskan waktu yang seharusnya dapat digunakan bersama keluarga. Selain itu, dibandingkan dengan hanya menonton televisi, banyak kegiatan lain yang lebih bermanfaat, seperti bersosialisasi dengan lingkungan sekitar ataupun melakukan hobi. 

Alasan: Penulis memosisikan  dirinya dengan asumsi bahwa waktu luang yang digunakan untuk menonton telvisi adalah kegiatan yang sia-sia.

 

Argumen: Televisi adalah salah satu media yang efektif, yang digunakan untuk menyebarkan segala bentuk produk. Anak-anak yang menonton televisi tanpa adanya pengawasan menyebabkan pengaruh yang buruk, seperti adegan-adegan dewasa ataupun iklan-iklan yang dapat menjadikan seseorang untuk menjadi konsumtif. Iklan dan film cerita yang disajikan dengan menarik sangat memengaruhi pikiran sehingga memengaruhi perilaku seseorang, terlebih anak-anak.

Alasan: Penulis menjelaskan bahwa televisi mengandung pengaruh yang buruk yang mendukung tesisnya.


Penegasan Ulang: Televisi adalah salah satu sarana rekreasi, tetapi penggunaannya yang berlebihan dapat merusak kesehatan fisik dan mental seseorang. Waktu luang sangat berharga, jika hanya dihabiskan untuk menonton televisi hanya akan berujung pada hal yang sia-sia dan tidak menguntungkan pada masa yang akan datang. .

Alasan: Penulis menegaskan kembali efek negatif dari menonton televisi, seperti halnya pada bagian tesis.



Kamis, 23 Juli 2020

Pengertian, Ciri, struktur, kaidah kebahasaan dan contoh Teks Laporan Hasil Observasi

A.                  Pengertian, Ciri, struktur, kaidah kebahasaan dan contoh Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau mengklasifikasikan informasi. Laporan tersebut menginformasikan sesuatu yang hidup seperti tumbuhan dan hewan atau suatu kejadian benda mati seperti kendaraan atau laut (Kemendikbud, 2013: 2). Menurut Knapp (2005: 98-124), dalam teks laporan hasil observasi seringkali terdapat klasifikasi dengan menggolongkan atau membuat kategori. Klasifikasi dapat berupa klasifikasi teknis atau umum, tergantuk objek yang dideskripsikan.

Teks laporan hasil observasi memuat informasi mengenai suatu hal secara apa adanya, dengan dikelompokkan dan dianalisis secara sistematis. Teks laporan hasil observasi dapat menjelaskan suatu hal secara rinci dan dari sudut pandang keilmuan. Laporan hasil observasi tersebut dapat berupa hasil riset mendalam tentang tumbuhan, hewan, benda, konsep, atau ekosistem tertentu.

 

B.                  Ciri-ciri Teks Laporan Observasi

Ciri-ciri teks laporan hasil observasi yang membedakan dengan jenis teks lainnya adalah sebagai berikut.

1.            Berisi pembahasan berupa ilmu tentang suatu objek/konsep.

2.            Membahas objek yang bersifat umum, termasuk kategori atau kelompok tersebut.

3.            Bertujuan menjelaskan dari sudut pandang ilmu.

4.            Membahas objek secara sistematis, yang merinci setiap bagian dengan objektif.

5.            Merinci objek atau dari sudut ilmu (definisi, klasifikasi, jabaran ciri objek).

 

C.                  STRUKTUR TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

1.                   Pernyataan umum (klasifikasi dan definisi)

Pernyataan umum berisi informasi umum, seperti nama, kelas, waktu obeservasi, tempat observasi, dan tambahan lain tentang hal yang dilaporkan.

2.                   Deskripsi bagian

Berisi perincian dan inti dari hasil observasi yang dilakukan. Dapat berupa klasifikasi yang bersifat teknis dan deksripsi yang lebih spesifik dari objek, misalnya kualitas, bagian, fungsi, kebiasaan, dan kegunaan.

3.                   Simpulan

Berisi ringkasan umum dari hal yang dilaporkan.

 

D.                  Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Observasi

Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi terdiri atas hal-hal berikut.

·         Menggunakan kata benda atau peristiwa umum sebagai objek utama pemaparannya.

Contoh: Lumba-lumba hidung botol

·         Menggunakan kata kerja definisi, seperti adalah, merupakan, yaitu.

Contoh: Lumba-lumba hidung botol merupakan mamalia laut yang dapat hidup 40 – 50 tahun.

·         Menggunakan kata pengelompokkan, seperti dipilih, dikelompokkan, terbagi, terdiri atas.

Contoh: Sampah terbagi menjadi sampah organic dan anorganik.

·         Menggunakan istilah pada bidang ilmu tertentu.

Contoh: Tursiops truncates, blowhole, blubber

 

E.                   Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan saat menyusun teks laporan hasil observasi:

1.                   Menentukan topik masalah yang akan diamati atau diteliti.

2.                   Merencanakan cara menyelesaikan masalah.

3.                   Melakukan pengamatan sesuai dengan masalah yang ditentukan. Hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan observasi adalah sebagai berikut:

·         mencatat data yang diperlukan sesuai dengan tujuan laporan,

·         melakukan survei tempat atau mencari referensi,

·         menemui narasumber bila ada untuk emmeprkuat data,

·         mencatat hasil observasi.

4.                   Meneliti ulang hasil pengamatan.

5.                   Membuat kerangka hasil pengamatan, berdasarkan struktur teks laporan hasil observasi , yaitu pernyataan umum/definisi umum/klasifikasi umum, deksripsi bagian, dan kesimpulan.

6.                   Menyusun laporan hasil observasi atau mengembangkan kerangka laporan menjadi laporan yang baik sesuai dengan kaidah kebahasaan teks laporan, Perhatikan pula penggunaan ejaan dan tanda baca, serta kata baku.

7.                   Membenahi atau menyunting teks laporan hasil observasi. Hal ini bertujuan untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dalam tulisan, baik yang berkaitan denga nisi, struktur, ataupun penggunaan kaidah bahasanya.

 

F.                   Contoh Teks Laporan Observasi

Apotek hidup adalah tanaman obat-obatan untuk kebutuhan sehari-hari yang ditanam di lingkungan sekitar. Tumbuhan tersebut dimanfaatkan sebagai obat tradisional atau obat herbal. Obat tradisional lebih aman karena bersifat alami dan mudah didapat. Oleh sebab itu, sebagian masyarakat lebih suka mengonsumsi obat-obatan tradisional.

Salah satu tempat yang menanam apotek hidup, yakni di daerah Gede Bage, Bandung. Tempat itu bernama Apotek Hidup Berkah milik H. Muhammad Husni. Apotek hidup ini pertama kali dibuat pada 18 Maret 2008 di pekarangan samping rumah Haji Husni. Pekarangan tersebut berukuran 8 x 10 meter, dengan kondisi yang bersih dan asri.

Tanaman obat yang ditanam di pekarangan tersebut, di antaranya sirih, lengkuas, jahe, jinten, kunyit, temulawak, daun salam, bawang merah, mengkudu, dan jeruk nipis. Semua jenis tanaman tersebut diolah dan dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional yang berbentuk daun kering, bubuk, dan juga kapsul. Hasil olahan tersebut dijual langsung ke masyarakat, di toko-toko obat, ataupun di apotek dengan harga yang terjangkau.

Jahe merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan gingerol, yaitu zat antiradang dan antioksidan tinggi. Jahe dapat digunakan untuk meredakan mual, mengurangi nyeri otot, menurunkan kadar gula dalam darah dan menurunkan risiko penyakit jantung. Selain jahe, kunyit juga memiliki antioksidan kuat yang dapat menetralisir radikal bebas sehingga dapat mencegah terjadinya kanker. Temulawak juga merupakan tanaman obat yang memiliki antiperadangan, sehingga dapat membantu tubuh mengobati radang usus, radang sendi, dan pankreatis. Tak hanya kunyit dan jahe, temulawak juga dapat mencegah kanker dan penyakit jantung.

Banyak manfaat yang didapatkan dari menanam apotek hidup, selain sebagai obat-obatan pribadi juga dapat menjadi sebuah usaha seperti yang dilakukan Haji Husni. Apotek hidup memudahkan kita untuk mendapatkan obat-obatan alami dengan kualitas bagus dan harga murah yang bersumber dari tanaman. Akan tetapi, diperlukan ketelatenan dan pengetahuan yang cukup untuk menanam dan merawat apotek hidup sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik.

 

Untuk soal Latihan kelas 10 Administrasi Perkantiran, Multimedia, Akuntansi, dan Pemasaran silakan klik link di bawah ini untuk penilaian https://forms.gle/aVrqMi4GeProx3A3A