Simfoni Pagi
Fajarku memang tak semegah dulu
Tersisa lelapku separuh
Aku paksakan mataku mengikuti tatapan batinku
Untuk menatap anganku yang masih semu
Aku abaikan mimpi tadi malam
Dan pastikan nyanyian sang fajar
Seirama dengan desiran angin
Mungkin saja lantunan itu yang membuat embun tersipu malu
Aku coba sadari kata hati
Biar kutulis menjadi syair
Dan kupadukan dengan melodi hari ini
Seberapa indahkah laguku hari ini?
Semoga hari ini
Petikkan angin pada daun-daun tak terlampau keras
Agar nyanyianku bersama Mentari
Tak teralihkan
Dan apalagi teriakkan sang badai
Yang mampu
membuat lagu hari ini
Menjadi sumbang
Depok, 10 November 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar