Jumat, 10 Oktober 2025

CONTOH MAKALAH PERJALANAN (STUDY TOUR) KE YOGYAKARTA

Berikut adalah CONTOH Makalah (laporan singkat) mengenai perjalanan ke Yogyakarta (Jogja) 

MAKALAH

PERJALANAN KE YOGYAKARTA: MELACAK FILOSOFI, BUDAYA, DAN PESONA WISATA

Disusun Oleh:

[Nama Anda]

Kelas:

[Kelas Anda]

Sekolah:

[Nama Sekolah]

Tahun:

[Tahun]


DAFTAR ISI

BABJudulHalaman
IPENDAHULUAN1
1.1. Latar Belakang1
1.2. Rumusan Masalah1
1.3. Tujuan Penulisan1
IIPEMBAHASAN: PESONA YOGYAKARTA2
2.1. Identitas dan Julukan Kota Yogyakarta2
2.2. Kawasan Wajib Kunjung (Pusat Kota)2
2.3. Keajaiban Sejarah dan Arsitektur3
2.4. Kenikmatan Kuliner Khas Yogyakarta3
IIIPENUTUP4
3.1. Kesimpulan4
3.2. Saran4
DAFTAR PUSTAKA5

BAB I: PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Yogyakarta, sering disingkat Jogja atau DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang hingga kini masih mempertahankan sistem monarki tradisional yang dipimpin oleh seorang Sultan sebagai gubernur. Status istimewanya didukung oleh kekayaan budaya, sejarah, dan filosofi yang kental, menjadikannya destinasi wisata terpopuler kedua setelah Bali.

Perjalanan ke Yogyakarta tidak hanya menawarkan pemandangan alam dan tempat hiburan, tetapi juga pengalaman mendalam mengenai peradaban Jawa, mulai dari Keraton sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan, hingga kehangatan warga lokal. Penulisan makalah ini bertujuan untuk merangkum esensi dari sebuah perjalanan wisata ke Yogyakarta dengan menyoroti aspek historis, budaya, dan daya tarik wisatanya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

  1. Apa saja destinasi utama dan kekhasan kuliner yang wajib dikunjungi di Yogyakarta?

  2. Bagaimana peran budaya dan sejarah dalam membentuk identitas pariwisata Yogyakarta?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

  1. Mendeskripsikan destinasi wisata dan kuliner khas yang menjadi daya tarik utama Yogyakarta.

  2. Menganalisis peran unsur sejarah dan budaya dalam membentuk pengalaman perjalanan wisata di Yogyakarta.


BAB II: PEMBAHASAN: PESONA YOGYAKARTA

2.1. Identitas dan Julukan Kota Yogyakarta

Yogyakarta menyandang beberapa julukan, seperti "Kota Pelajar" karena banyaknya universitas bergengsi, dan "Kota Budaya" karena pelestarian Keraton dan adat Jawa yang kuat. Secara geografis, Yogyakarta terbagi menjadi empat kabupaten (Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul) dan satu kota madya (Kota Yogyakarta).

Filosofi Jawa sering kali menjadi fondasi bagi penataan kota, terutama yang berkaitan dengan poros Tugu Pal Putih, Keraton Yogyakarta, dan Panggung Krapyak, yang melambangkan siklus hidup manusia (sangkan paraning dumadi). Filosofi ini memberikan dimensi spiritual yang unik pada pengalaman wisata.

2.2. Kawasan Wajib Kunjung (Pusat Kota)

Pusat kota Yogyakarta selalu menjadi titik awal eksplorasi wisata, dengan dua ikon utama:

1. Jalan Malioboro

Malioboro adalah jantung aktivitas komersial dan budaya Yogyakarta. Kawasan ini terkenal sebagai sentra penjualan batik, kerajinan tangan, dan suvenir khas. Kehidupan Malioboro yang ramai, diiringi oleh pedagang kaki lima dan pertunjukan seni jalanan, mencerminkan keramahtamahan dan dinamisme Kota Jogja.

2. Keraton Yogyakarta

Sebagai istana resmi Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Keraton adalah pusat kebudayaan Jawa yang berfungsi ganda sebagai kediaman Sultan dan museum hidup. Kunjungan ke Keraton memberikan pemahaman tentang sejarah, silsilah kerajaan, dan etika Jawa (unggah-ungguh) yang masih dijunjung tinggi.

2.3. Keajaiban Sejarah dan Arsitektur

1. Candi Prambanan

Mewakili keagungan Hindu, Candi Prambanan merupakan kompleks candi megah yang terletak di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Keindahan arsitekturnya yang tinggi dan ramping serta kisah legenda Roro Jonggrang yang menyertainya menjadikannya Situs Warisan Dunia UNESCO.

2. Candi Borobudur

Meskipun secara administratif berada di Magelang, Jawa Tengah, Candi Borobudur adalah destinasi utama dalam rangkaian perjalanan ke Yogyakarta. Sebagai candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur menjadi simbol spiritualitas dan teknik arsitektur kuno yang luar biasa, merefleksikan ajaran Buddha dalam setiap reliefnya.

3. Pantai Selatan

Kawasan Gunungkidul menawarkan pemandangan pantai yang eksotis dengan pasir putih, berbeda dengan Pantai Parangtritis yang legendaris di Bantul. Pantai-pantai di Gunungkidul (seperti Pantai Timang dan Indrayanti) menarik wisatawan dengan tebing karst yang curam dan air laut yang jernih.

2.4. Kenikmatan Kuliner Khas Yogyakarta

Yogyakarta dikenal sebagai surga kuliner dengan cita rasa manis dan harga yang relatif terjangkau.

1. Gudeg

Gudeg adalah hidangan ikonik yang terbuat dari nangka muda yang dimasak berjam-jam dengan santan dan gula aren. Gudeg memiliki dua varian utama: Gudeg Kering (lebih manis dan tahan lama) dan Gudeg Basah. Makanan ini melambangkan kesabaran dan proses panjang dalam budaya Jawa.

2. Bakpia Pathok

Sebagai oleh-oleh wajib, Bakpia merupakan kue bulat kecil dengan isian kacang hijau manis. Produksi Bakpia terpusat di kawasan Pathok, menandakan spesialisasi kuliner lokal.

3. Kopi Joss

Kopi unik yang disajikan dengan bara api panas yang dicelupkan langsung ke dalam gelas. Kopi Joss adalah refleksi dari kreativitas lokal dan sering dinikmati di angkringan (warung pinggir jalan) pada malam hari.


BAB III: PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Perjalanan ke Yogyakarta menawarkan pengalaman yang lengkap, memadukan aspek sejarah, budaya, dan modernitas. Keraton, Candi Prambanan, dan Borobudur adalah pilar-pilar sejarah yang mengajarkan kekayaan peradaban masa lalu, sementara Malioboro dan angkringan adalah wajah dinamis kehidupan sosial dan ekonomi masa kini. Keunikan filosofis dan keramahan penduduk menjadikan Yogyakarta sebagai destinasi yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kaya secara spiritual dan kultural.

3.2. Saran

  1. Bagi wisatawan yang berkunjung, disarankan untuk meluangkan waktu tidak hanya di pusat kota tetapi juga menjelajahi kawasan Gunungkidul untuk menikmati keindahan alam pantai yang otentik.

  2. Pemerintah daerah dan masyarakat disarankan untuk terus menjaga keaslian budaya dan filosofi lokal sebagai pondasi utama pariwisata, khususnya dalam menanggapi perkembangan modernitas.


DAFTAR PUSTAKA

(Daftar pustaka ini bersifat contoh/placeholder. Mohon diisi dengan sumber referensi yang relevan, seperti buku, jurnal, atau laman web resmi pariwisata.)

  1. [Situs Resmi Dinas Pariwisata DIY]. (2024). Informasi Destinasi Wisata Yogyakarta.

  2. [Nama Penulis Buku]. (Tahun Terbit). Judul Buku Mengenai Budaya Jawa atau Yogyakarta. Kota Penerbit: Penerbit.

  3. [Nama Jurnal]. (Tahun). Judul Jurnal Penelitian Mengenai Pariwisata Yogyakarta. Jurnal [Nama Jurnal].


Tidak ada komentar:

Posting Komentar