A. Teks Deskripsi (Soal No. 1–5)
Jelaskan tujuan utama dari penulisan Teks Deskripsi.
Sebutkan dan jelaskan secara singkat dua struktur utama pembentuk Teks Deskripsi.
Jelaskan mengapa penggunaan kata sifat dan kalimat perincian sangat penting dalam Teks Deskripsi.
Jelaskan bagaimana Teks Deskripsi berusaha melibatkan panca indra pembaca. Berikan satu contoh kalimat yang melibatkan indra penciuman.
Jelaskan perbedaan mendasar antara Teks Deskripsi Spasial dan Teks Deskripsi Subjektif.
B. Teks Cerita Fantasi (Soal No. 6–10)
Sebutkan dua ciri utama Teks Cerita Fantasi yang tidak ditemukan pada cerita realistis.
Tuliskan dan jelaskan secara singkat tiga struktur Teks Cerita Fantasi secara berurutan.
Jelaskan perbedaan antara Cerita Fantasi Total dan Cerita Fantasi Irisan (Parsial).
Jelaskan fungsi penggunaan konjungsi temporal (kata hubung waktu, seperti: kemudian, setelah itu, akhirnya) dalam Teks Cerita Fantasi.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan tokoh unik dalam Teks Cerita Fantasi.
C. Teks Prosedur (Soal No. 11–15)
Tuliskan tiga jenis Teks Prosedur berdasarkan tujuannya, dan berikan satu contoh judul untuk setiap jenisnya.
Jelaskan mengapa penggunaan kalimat imperatif (perintah) sangat dominan dalam Teks Prosedur. Berikan dua contoh kalimat imperatif.
Sebutkan dan jelaskan secara singkat struktur lengkap dari Teks Prosedur.
Mengapa Teks Prosedur harus menggunakan bahasa yang lugas dan tidak ambigu (bermakna ganda)?
Jelaskan perbedaan mendasar antara Teks Prosedur yang bersifat protokol dan teks prosedur yang langkahnya harus berurutan.
D. Puisi Rakyat (Soal No. 16–20)
Jelaskan perbedaan antara sampiran dan isi dalam sebuah Pantun.
Sebutkan tiga ciri utama dari Syair yang membedakannya dengan Pantun.
Jelaskan ciri khas Gurindam yang memuat hubungan sebab-akibat antara dua lariknya.
Tuliskan satu bait Pantun lengkap (4 baris) dengan rima a-b-a-b (bebas).
Jelaskan fungsi atau tujuan utama dari diciptakannya Puisi Rakyat (secara umum, seperti Pantun dan Syair) pada masa lampau.
Kunci Jawaban Ujian Esai Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester Ganjil
A. Teks Deskripsi
Tujuan utama Teks Deskripsi adalah untuk menggambarkan atau melukiskan suatu objek (benda, tempat, atau suasana) secara rinci dan konkret, sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, atau merasakan objek yang dideskripsikan.
Dua struktur utama Teks Deskripsi adalah:
Identifikasi: Bagian awal yang berisi penentuan atau pengenalan umum tentang objek yang akan dideskripsikan (nama, lokasi, sejarah, atau makna).
Deskripsi Bagian: Bagian inti yang berisi perincian-perincian bagian objek berdasarkan sudut pandang tertentu (misalnya, perincian fisik, ukuran, warna, atau kesan yang ditimbulkan).
Kata sifat (adjektiva) penting karena berfungsi untuk memerinci objek secara konkret, misalnya besar, indah, harum, dingin. Kalimat perincian penting karena memberikan detail yang spesifik sehingga objek yang digambarkan menjadi jelas dan nyata dalam imajinasi pembaca.
Teks Deskripsi melibatkan panca indra dengan menggunakan kata-kata yang memicu sensasi (penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, pengecap).
Contoh Kalimat Indra Penciuman: Aroma rempah-rempah yang hangat tercium begitu kami memasuki dapur nenek.
Deskripsi Spasial: Penggambaran objek berdasarkan ruang atau tempat (misalnya: tata letak ruangan, urutan pemandangan dari timur ke barat).
Deskripsi Subjektif: Penggambaran objek berdasarkan kesan, perasaan, atau sudut pandang pribadi penulis (misalnya: keindahan, kekaguman, atau suasana hati penulis terhadap objek).
B. Teks Cerita Fantasi
Dua ciri utama Teks Cerita Fantasi adalah:
Adanya keajaiban/kegaiban/kemustahilan: Peristiwa yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata (misalnya, tokoh bisa terbang, melakukan sihir, atau berpindah dimensi).
Ide cerita terbuka: Ide cerita tidak dibatasi oleh realitas, seringkali menggunakan latar lintas ruang dan waktu.
Tiga struktur Teks Cerita Fantasi secara berurutan:
Orientasi: Bagian pengenalan yang berisi pengenalan tokoh, latar (tempat, waktu, suasana), dan awal mula konflik.
Komplikasi: Bagian munculnya masalah atau konflik hingga mencapai puncak (klimaks).
Resolusi: Bagian penyelesaian masalah yang menentukan nasib tokoh utama.
Fantasi Total: Seluruh elemen cerita (tokoh, latar, waktu, peristiwa) adalah hasil imajinasi penuh dan tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata.
Fantasi Irisan (Parsial): Cerita yang masih menggunakan nama, tempat, atau peristiwa yang ada dalam kehidupan nyata, tetapi disisipi unsur-unsur fantasi di dalamnya.
Konjungsi temporal berfungsi untuk menyusun alur cerita (plot) secara runut dan logis (sebab-akibat atau urutan kejadian). Ini penting agar pembaca dapat mengikuti perkembangan peristiwa dari awal hingga akhir cerita.
Tokoh unik adalah tokoh yang memiliki sifat, kemampuan, atau latar belakang yang luar biasa, tidak biasa, atau tidak dimiliki manusia normal. Misalnya, tokoh yang bisa berbicara dengan hewan, memiliki kekuatan super, atau berasal dari planet lain.
C. Teks Prosedur
Tiga jenis Teks Prosedur:
Teks Prosedur Cara Membuat: (Contoh judul: Cara Membuat Nasi Goreng Sederhana)
Teks Prosedur Cara Melakukan: (Contoh judul: Cara Melakukan Tarian Saman dengan Benar)
Teks Prosedur Cara Menggunakan/Memainkan: (Contoh judul: Cara Menggunakan Aplikasi Zoom untuk Pembelajaran)
Kalimat imperatif (perintah) dominan karena Teks Prosedur bertujuan memandu pembaca melakukan suatu tindakan. Oleh karena itu, kalimat yang digunakan harus bersifat menyuruh atau mengharuskan.
Contoh 1: Masukkan adonan ke dalam cetakan.
Contoh 2: Hindari kontak langsung dengan api.
Struktur lengkap Teks Prosedur:
Tujuan: Bagian yang berisi hasil akhir yang ingin dicapai atau pengantar tentang prosedur yang akan dilakukan.
Alat dan Bahan (Materi): Bagian yang berisi daftar perlengkapan dan/atau bahan yang diperlukan.
Langkah-langkah: Bagian inti yang berisi urutan tindakan yang harus dilakukan secara terperinci dan berurutan.
Teks Prosedur harus menggunakan bahasa yang lugas dan tidak ambigu agar pembaca tidak salah langkah dan dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan prosedur. Bahasa yang lugas menghindari penafsiran ganda yang bisa menimbulkan kegagalan.
Teks Prosedur yang Langkahnya Harus Berurutan: Urutan langkahnya tidak boleh diubah atau dibolak-balik, karena akan memengaruhi hasil akhir secara signifikan (misalnya: resep kue, perakitan mesin).
Teks Prosedur Protokol: Urutan langkahnya boleh diubah selama tujuannya tercapai. Langkah yang satu dengan yang lain tidak selalu terikat ketat (misalnya: cara membersihkan rumah, cara berpakaian).
D. Puisi Rakyat
Sampiran adalah dua baris pertama (baris 1 dan 2) dalam pantun. Sampiran hanya berfungsi sebagai pengantar rima dan biasanya tidak berhubungan langsung dengan isi atau pesan. Isi adalah dua baris terakhir (baris 3 dan 4) yang memuat pesan, nasihat, atau makna utama dari pantun.
Tiga ciri utama Syair adalah:
Setiap bait terdiri dari empat larik (baris).
Memiliki rima lurus (a-a-a-a).
Semua larik (baris 1, 2, 3, dan 4) merupakan isi atau makna yang saling berhubungan (biasanya bercerita atau berisi nasihat).
Ciri khas Gurindam adalah setiap baitnya terdiri dari dua larik yang memiliki hubungan kalimat majemuk sebab-akibat (syarat-akibat). Larik pertama adalah syarat atau sebab, dan larik kedua adalah akibat atau jawabannya. (Contoh: Jika hendak mengenal orang baik-baik, lihat pada budi yang sebaik-baik.)
Jawaban bervariasi. Contoh:
Ke pasar lama membeli ikan, (a)
Ikan ditaruh di dalam peti. (b)
Jangan menunda pekerjaan, (a)
Supaya hidup tidak menyesali. (b)
Fungsi atau tujuan utama Puisi Rakyat pada masa lampau adalah sebagai sarana komunikasi tradisional, penyampai nasihat, pengajaran moral/agama, penghibur, dan pelestari budaya. Puisi rakyat digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai luhur dari generasi ke generasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar