Jumat, 10 Oktober 2025

CONTOH TEKS ARGUMENTASI BESERTA ANALISIS STRUKTUR DAN KEBAHASAAN

Berikut adalah contoh Teks Argumentasi yang membahas urgensi pelarangan kantong plastik sekali pakai di Indonesia, lengkap dengan analisis strukturnya.


TEKS ARGUMENTASI

Urgensi Pelarangan Kantong Plastik Sekali Pakai di Indonesia

Paragraf 1 (Tesis)

Pelarangan total terhadap penggunaan kantong plastik sekali pakai (KPSP) di seluruh wilayah Indonesia bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah urgensi ekologis dan moral yang harus segera diimplementasikan secara ketat. Meskipun kebijakan ini sering menuai resistensi dari konsumen dan produsen, dampak jangka panjang plastik terhadap lingkungan jauh lebih berbahaya dan mahal daripada biaya penyesuaian yang harus ditanggung masyarakat. Hanya melalui penegakan hukum yang tegas, kita dapat menjamin keberlanjutan lingkungan dan kesehatan publik.

Paragraf 2 (Argumen 1: Dampak Lingkungan dan Data)

Argumen pertama berakar pada krisis sampah plastik yang melanda negara kepulauan ini. Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah plastik laut terbesar di dunia. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), timbunan sampah plastik di Indonesia mencapai jutaan ton per tahun, dengan persentase signifikan berasal dari KPSP. Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Akibatnya, kantong plastik menumpuk di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), mencemari air tanah, dan hancur menjadi mikroplastik yang kini terdeteksi dalam rantai makanan manusia. Pelarangan adalah satu-satunya cara efektif untuk memutus rantai produksi dan konsumsi harian masif ini.

Paragraf 3 (Argumen 2: Bukti Keberhasilan dan Alternatif)

Argumen kedua adalah bahwa pelarangan KPSP terbukti berhasil di berbagai daerah dan negara. Kota-kota besar seperti Denpasar dan Jakarta telah merasakan manfaatnya, di mana tingkat kesadaran masyarakat dalam menggunakan tas belanja kain (tas guna ulang) meningkat drastis setelah adanya regulasi. Faktanya, kota-kota tersebut melaporkan penurunan drastis volume sampah plastik yang masuk ke pasar dan pusat perbelanjaan. Ini membuktikan bahwa solusi alternatif—seperti tas kain, keranjang (besek), atau bungkus daun—sangat layak diterapkan dan diterima oleh masyarakat jika didukung oleh regulasi yang kuat.

Paragraf 4 (Penegasan Ulang Pendapat)

Dengan mempertimbangkan ancaman lingkungan yang nyata dan bukti keberhasilan implementasi di berbagai wilayah, maka sangat jelas bahwa pelarangan KPSP bukan kebijakan yang memberatkan, melainkan sebuah keharusan. Negara harus tegas dalam menanggulangi ancaman mikroplastik demi masa depan generasi. Kewajiban kita saat ini adalah mendukung dan mematuhi regulasi ini sebagai bentuk tanggung jawab kita bersama terhadap lingkungan hidup.


ANALISIS TEKS ARGUMENTASI

1. Analisis Struktur Logika

Bagian TeksParagrafAnalisis Fungsi Argumentasi
Tesis (Pendapat Utama)1Menyajikan klaim yang diperjuangkan: Pelarangan KPSP harus diimplementasikan secara ketat. Penulis menunjukkan sikap dan urgensi yang kuat.
Argumen Inti (Bukti)2Argumen Ekologis: Mendukung tesis dengan data kuantitatif dan menyebutkan dampak negatif (jutaan ton sampah, mikroplastik, TPA), yang merupakan bukti kuat.
Argumen Tambahan (Dukungan)3Argumen Solusi/Komparatif: Mendukung tesis dengan bukti kualitatif keberhasilan di wilayah lain (Denpasar/Jakarta) dan menegaskan kelayakan solusi alternatif.
Penegasan Ulang4Menyimpulkan seluruh bukti dan menegaskan kembali klaim awal (sangat jelas bahwa pelarangan KPSP adalah keharusan) dengan nada yang persuasif dan memotivasi tindakan.

2. Analisis Kaidah Kebahasaan

Teks argumentasi ini dicirikan oleh penggunaan bahasa yang logis, faktual, dan bertujuan meyakinkan:

Kaidah KebahasaanContoh dalam TeksFungsi
Konjungsi Kausalitas (Sebab-Akibat)"Akibatnya, kantong plastik menumpuk..."; "maka sangat jelas bahwa..."Menghubungkan premis dan kesimpulan, menunjukkan bahwa argumen berjalan secara logis.
Konjungsi Penekanan (Modality)bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah urgensi; harus segera diimplementasikan; sangat layak.Menguatkan keyakinan penulis terhadap klaim yang disajikan.
Kata Keterangan (Adverbia)secara ketat, secara signifikan, sangat jelas.Mempertegas tindakan atau pernyataan (modifikasi).
Kata Perujukan Data/Fakta"Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)..."; "Faktanya, kota-kota tersebut melaporkan penurunan..."Digunakan untuk memberikan kredibilitas dan validitas pada argumen, menjadikannya faktual, bukan sekadar opini.
Istilah TeknisKPSP, mikroplastik, TPA, ekologis, keberlanjutan.Kata-kata khusus yang relevan dengan topik lingkungan.
Frasa NominaAncaman lingkungan yang nyata, krisis sampah plastik.Digunakan untuk menamai konsep atau masalah secara spesifik dan kuat.

3. Sifat Logis Teks

Teks ini membangun logika dengan pola Deduktif, dimulai dari klaim umum (pelarangan itu urgensi) lalu didukung oleh bukti-bukti spesifik (data KLHK, contoh sukses kota), dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan yang menguatkan klaim awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar